gan

Rabu, 17 Februari 2010

MUKJIZAT YG HEBAT

Diposting oleh gan

ini ttg korban perang agm gt pd tgl 15 Desember 1999(ga ada maksud utk menyinggung yah)
dgn leher yg nyaris putus dan udah di vonis mninggal,,tetapi tiba^ ada tanda^ khidupan dan dokter menjahitnya kembali...dan koma slama 3 hari..stelah itu sembuh total..mukjizat gan!

Kampus dan Asrama Mahasiswa Doulos Diserang


Pada malam hari tanggal 15 Desember 1999, kegiatan berlangsung biasa di
dalam asrama kampus STT Doulos. Saya sendiri sedang
berbaring di kamar. Kurang lebih jam 21.00 malam itu, saya dibangunkan oleh
seorang teman sambil berteriak: "Domi, bangun, kita diserang...!" Saya
langsung bangun dalam keadaan panic, saya langsung berlari ke halaman kampus
dan melihat sebagian kampus kami yang telah terbakar.
Di belakang kampus kami dikelilingi pagar kawat duri setinggi
2 meter, saya tidak bisa melompat keluar dengan cara mengangkat kawat itu.
Dengan tangan sedikit terluka akhirnya saya pun dapat keluar.




Saya lari menuju kos kakak tingkat semester 10, yang letaknya tidak jauh
dari kampus.


Saya mengetuk pintu lagi, tetapi tidak ada orang yang menjawab,
" Terdengar suara massa
yang semakin mendekat kepada saya. Mereka berkata: "Itu mahasiswa Doulos,
tangkap dia!" Ada juga yang berteriak: "Bantai dia, tembak!"


Kemudian tangan saya diikat ke belakang dan mata saya ditutup dengan kain
putih. Saya tetap berdoa dalam keadaan takut dan gemetar: "Tuhan ampuni dosa
saya, pada saat ini Engkau pasti di samping saya." Tiba-tiba ada suara
terdengar oleh saya entah dari mana, yang berkata: "Jangan takut, Aku
menyertai engkau, Akulah Tuhan Allahmu." Setelah mendengar suara itu, rasa
ketakutan dan kegentaran hilang, karena saya sudah pasrahkan kepada Tuhan.

Mereka membawa saya ke tempat yang gelap, saya dipukuli dan ditendang. Saya
dihadapkan dengan massa yang jumlah orangnya lebih banyak, saat itu mereka
ragu, apakah saya mahasiswa Doulos atau warga sekitarnya. Sebagian massa ada
yang terus mendesak untuk memotong dan membunuh saya.



Saya berdoa lagi: "Tuhan, fisik saya kecil, kalau saya mati, saya yakin
masuk sorga. Saat ini saya serahkan nyawa saya ke dalam tangan kasih-Mu,
ampunilah mereka." Saat itu kepala saya dipukul dari belakang dan terjatuh
di atas batu, saya tidak sadar akan apa yang terjadi lagi.

Roh Saya Keluar Dari Tubuh


Kemudian roh saya terangkat keluar dari tubuh saya, roh saya berbentuk
seperti orang yang sedang start lari atau sedang jongkok, lalu lurus seperti
orang yang berenang kemudian berdiri. Roh saya melihat badan saya dan
berkata: "Kok badan saya tinggal" (sebanyak dua kali). Roh saya berdiri
tidak menyentuh tanah dan tidak tahu mau berjalan kemana, karena di
sekeliling saya gelap gulita, kurang lebih lima detik, roh saya berkata:
"Mau ke mana?"


Berada di Dalam Firdaus


Saat itu saya sudah berada di dalam sebuah halaman yang luas. Halaman itu
sangat luas, indah dan tidak ada apa-apa. Roh saya berkata: "Kalau ada
halaman pasti ada rumahnya." Tiba-tiba saat itu ada rumah, saya dibawa masuk
ke dalam rumah tersebut dan bertemu dengan banyak orang di kamar pertama.
Roh saya berkata: "Ini orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus, mereka
ditempatkan di sini." Mereka sedang bernyanyi, bertepuk tangan, ada yang
berdiri, ada yang duduk dan ada yang meniup sangkakala.


Saya dibawa oleh malaikat-malaikat ke kamar selanjutnya atau kedua, sama
dengan kamar yang pertama, hanya disini roh saya melihat orang-orang dengan
wajah yang sama dan postur tubuh yang sama. Kemudian saya dibawa lagi ke
kamar yang ketiga, yang sama dengan kamar yang pertama. Dan roh saya
berkata: "Ini orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus, ditempatkan di
sini." Lalu roh saya dibawa ke kamar yang keempat yaitu kamar yang terakhir,
pada saat ini saya hanya sendiri, tidak disertai oleh malaikat-malaikat
tadi. Kamar itu kosong, lalu roh saya berkata: "Ini penghakiman terakhir,
saya masuk sorga atau neraka."


Kemudian roh saya berjalan tiga sampai empat langkah, di depan saya ada
sinar atau cahaya yang sangat terang seperti matahari, maka roh saya tidak
dapat menatap. Saya menutup mata dan terdengar suara: "Berlutut!" Seketika
itu roh saya berlutut, terlihat sebuah kitab terbuka dan dari dalamnya
keluar tulisan yang masuk ke mata saya yang masih tertutup, tulisan timbul
dan hilang terus menerus, roh saya berkata: "Tuhan...! ini perbuatan saya
minggu lalu, bulan lau, tahun lalu. Saya melakukan yang jahat dan saya tidak
pernah mengaku dosa pribadi, sehingga Engkau mencatatnya di sini."

ada suara berkata: "Pulang! Belum saatnya untuk melayani Aku."



Saya melihat-lihat dari mana arah suara itu datang, saya melihat ada seorang
di samping kanan. Orang tersebut badan-Nya seperti manusia, rambut hingga ke
lehernya bersinar terang. Jubah-Nya putih hingga menutupi kedua tangan-Nya
dan bawah jubah-Nya menutupi kaki-Nya. Ia menunggangi seekor kuda putih
dengan tali les yang putih. Lalu roh saya berkata: "Ini Tuhan Yesus, Dia
seperti saya, Dia Eloim yang hidup."



Kemudian Tuhan Yesus tidak nampak lagi dan seketika itu roh saya dibawa
pulang ke dalam tubuh saya. Saat itu juga ada nafas, ada pikiran dan saya
berpikir, tadi saya bersama dengan Tuhan Yesus. Setelah itu saya mencoba
beberapa kali untuk bangun dan mengangkat kepala, tetapi tidak bisa, terasa
sakit sekali, saya baru sadar bahwa leher saya telah dipotong dan hampir
putus, kemudian saya dibuang ke semak-semak dengan ditutupi daun pisang.
Saya merasa haus, lalu menggerakkan tangan mengambil darah tiga tetes dan
menjilatnya, lalu badan saya mulai bergerak.


Tuhan menjawab doa saya, malam itu ada orang yang mendekati saya dengan
memakai lampu senter, lalu bertanya: "Kamu dari mana?" Saya tidak bisa
menjawab, karena saya tidak dapat berbicara lewat mulut, tidak ada suara
yang keluar, hanya hembusan nafas yang melalui luka-luka menganga pada
leher. Kemudian orang tersebut memanggil polisi.



Puji Tuhan! Dikira sudah meninggal tetapi masih hidup. Mereka mengira saya
sudah meninggal, mereka mengangkat dan membawa saya ke jalan raya. Kemudian
polisi mencari identitas atau KTP saya, ternyata tidak ditemukan. Tanpa
identitas, mereka bermaksud membawa saya ke sebuah rumah sakit lain, tetapi
saya ingat kembali akan suara Tuhan dan takhta-Nya di sorga, ternyata ada
kekuatan baru dari Tuhan Yesus yang memampukan saya dapat berbicara.
Tiba-tiba saya berkata: "Nama saya Dominggus, umur saya 20 tahun, semester
III, tinggal di asrama Doulos, saya berasal dari Timor."



Orang-orang yang sedang melihat dan mendengar saya, berkata: "Wah, dia
dipotong dari jam berapa? Sekarang sudah jam 02.30 pagi, tapi dia masih
hidup."


Kemudian mereka memasukkan saya ke dalam mobil dan meletakkan saya di bawah.
Saya tetap mengingat peristiwa ketika Tuhan Yesus dianiaya. Sementara mobil
meluncur dengan kecepatan tinggi, saat melewati jalan berlubang atau tidak
rata mobilpun berguncang dan saya merasa sangat sakit sekali pada luka di
leher.


Saya membuka mata, ternyata memang tidak ada seorangpun yang menjagai saya,
hanya seorang supir. Tetapi saya melihat beberapa malaikat berjubah putih
menjaga dan mengelilingi saya. Saya katakan: "Tuhan ini malaikat-malaikat
pelindung saya, mereka setia menjagai." Saya harus berdoa agar tetap kuat.


Pada malam hari, roh saya kembali keluar untuk kedua kali dari tubuh saya,
roh saya melihat suasana kamar dimana saya dirawat dan kemudian roh saya
berjalan sejauh kurang lebih dua atau tiga kilometer dalam suasana terang di
sekeliling saya. Tiba-tiba ada suara terdengar oleh saya:
"Pulang..pulang...!"


Seketika itu juga, roh saya kembali ke dalam tubuh saya, suhu tubuh menjadi
normal dan tidak ada lagi infeksi. Kemudian terdengar bunyi seperti orang
menekukkan jari-jari pada leher saya, lalu otot, tulang, saluran nafas dan
saraf-saraf tersambung dalam sekejab mata, saya merasa tidak sakit dan dapat
menggerakkan leher. Sesudah itu saya diberi minum dan makan bubur. Saya
sudah hidup kembali, dengan kesehatan yang sangat baik. Puji Tuhan!



Keluar dari Rumah Sakit dalam Keadaan Sembuh Total



Saya berada di rumah sakit sejak tanggal 16 Desember 1999 dini hari dan
keluar dari rumah sakit pada tanggal 29 Desember 1999, dengan berat badan
normal dibanding dua minggu yang lalu karena banyak darah dan cairan yang
telah keluar. Saya telah sembuh sempurna, tanpa cacat, tanpa perawatan
jalan, saya hidup kembali dengan normal.






Kamis, 04 Februari 2010

RICHARD AND SALADIN

Diposting oleh gan

Ada dua tokoh Perang Salib III yang sangat terkenal dan namanya harum sepanjang masa, mereka berdua adalah



Salahuddin al Ayubi dan Richard the Lionheart

Kedua Pemimpin ini memiliki kelebihannya dan keunikannya masing-masing, mereka berdua juga memiliki Kharisma yang sangat kuat sehingga memiliki rakyat dan orang - orang yang sangat setia mengagungkan mereka.
Berikut ini adalah penggalan2 cerita yang pasti membuat agan2 kagum pada mereka berdua..

Salahuddin (Saladin)
Ada dua kesan yang menyebabkan Salahuddin dipandang sebagai Ksatria sejati, baik oleh kawan maupun lawan. Pertama adalah soal kepiawaiannya dalam taktik pertempuran. Kedua tentang kesalehan dan kemurahan hatinya.

Bulan Juli 1192, sepasukan Muslim menggerebek 12 tenda prajurit Kristen, termasuk tenda kerajaan Raja Richard I, di luar benteng Jaffa. Richard yang terusik segera bangun dan bersiap bertempur. Pasukannya kalah Jumlah, 1:4. Tak peduli, Richard berjalan kaki mengikuti pasukannya menyongsong musuh.
Salahuddin yang melihatnya, bergumam kepada al-Malik al-Adil saudaranya ,"Bagaimana mungkin seorang Raja berjalan Kaki bersama prajuritnya? Pergilah, Ambil dua Kuda Arab ini dan berikan padanya. Katakan padanya, aku yang mengirimkan untuknya. Seorang laki-laki sehebat dia tidak seharusnya berada di tempat seperti ini dengan berjalan kaki."
Fragmen diatas dicatat sejarawan Kristen dan Muslim sebagai salah satu pencapaian tertinggi Salahuddin sebagai seorang Ksatria.

4 Maret 1193 di Damaskus, Salahuddin meninggal dunia di Damaskus. Para pengurus jenazahnya sempat terperangah karena ternyata Salahuddin tak memiliki harta. Ia hanya mempunyai selembar kain kafan lusuh yang selalu dibawanya setiap perjalanan dan uang senilai 66 Dirham Nasirian (mata uang suriah waktu itu) di dalam kotak besinya. Untuk mengurus penguburan Panglima alim tersebut, mereka harus berhutang terlebih dahulu.



Richard the Lionheart (Richard I)

" Rajamu (Richard) adalah seorang laki-laki dengan keberanian dan kehormatan yang paling hebat. Tetapi dia sering bertindak gegabah dengan menempatkan dirinya dalam bahaya. Dia terlalu nekat dalam menghadapi Kehidupan"
Ucapan Salahuddin kepada Uskup Hubert Walter dari Salisbury diatas bisa menggambarkan secara tepat perjalanan Hidup Richard dari Aquitane.Selama hidupnya richard selalu ketagihan untuk bertempur dan bertempur. Ia sering maju memimpin sendiri pasukannya dalam pertempuran, tidak peduli pasukan yang di hadapi lebih kuat dari Pasukannya.

Pasca pertempuran Ascalon dimana Richard mengalahkan pasukan Saladin, dalam keadaan keletihan dan belum mendapat re-inforcement, pasukan Richard kembali diserang oleh sisa2 pasukan Saladin yang berhasil Re-group
Di Event inilah Richard mendapat Julukan "Lionheart"-nya.
Disebutkan ketika pasukan Kaveleri Arab sudah membentuk formasi melakukan full charge ke arah pasukan Crusader, pasukan2 Arab melihat seorang Knight dengan full Armor berada sendirian jauh didepan barisan Crusader.Knight itu mengenakan perisai dan Tombaknya kemudian bergerak mendekati formasi kavaleri Arab yang sudah siap tempur.Begitu jarak semakin dekat, pasukan Arab mengenali Knight yang sendirian itu ternyata King Richard sendiri!
Lalu terdengar teriakan kemenang dari pasukan Arab karena mengira Richard maju untuk melakukan menyerah.Akan tetapi Richard malah mengerahkan tombaknya kedepan dan memacu kudanya hingga berhadapan dengan seluruh barisan kaveleri Arab dalam jarak dekat. Dikatakan bahwa Richard menghampiri satu demi satu prajurit Kavaleri Arab dan menantang mereka berduel. Namun orang pertama yang ditantang malah menundukan kepalanya, kemudian Richard menghampiri prajurit berikutnya dan seterusnya hingga teriakan kemenangan pasukan Arab semuanya terdiam.
Ketika Richard tiba berhadapan dengan Saladin, disebutkan bahwa Saladin malah tersenyum dan kemudian memerintahkan seluruh pasukannya mundur.
Atas unjuk nyalinya, Saladin kemudian menjuluki Richard 'The Lionheart" atau " Si Hati singa ".

Suatu Hari di awal tahun 1199, setelah berhasil menaklukan daerah Chalus, ia berjalan diatas benteng tanpa memakai baju besinya. Seorang pemuda Chalus bernama Basil memanfaatkan kesempatan itu dengan memanah Richard. Panah menancap di lengan atas. Karena buruknya perlakuan medis, luka Richard mengalami infeksi dan memburuk dari hari ke hari.
Peter Basil yang akhirnya ditangkap, justru dibebaskan. Richard terpana dengan keberanian anak itu. Apalagi basil mengaku keluarganya mati dibantai pasukan Richard. Atas keberaniannya itu, Basil diberi 100 shiling inggris, dan dibiarkan meneruskan hidup. Richard meninggal 6 April 1199 karena infeksi hebat akibat anak panah yang dilepaskan Basil.

Senin, 18 Januari 2010

Diposting oleh gan

Tombak yang membunuh Yesus, menjadi rebutan para manusia haus kekuasaan

http://www.wiels.nl/blog/images/Spear_of_Destiny_-_Pandora-s_Music_Box_1983_sm.jpg
Yang dimaksud dengan tombak disini sebenarnya hanya ujung tombaknya saja
yang berukuran 50,7 cm. Tombak tersebut pernah patah menjadi dua, tetapi
akhirnya digabung lagi menjadi satu dengan dipasangnya paku ditengah tombak
tersebut. Dan paku yang dipasang disitu pun bukannya sekedar sembarang paku
biasa saja melainkan paku yang digunakan untuk menyalib Tuhan Yesus.

Oleh sebab itulah raja Karl IV telah membungkus tombak tersebut dengan emas
dan dicantumkan tulisan “LANCEA ET CLAVUS DOMINI” – “Tombak dan paku Tuhan”.
Karena ini adalah ujung tombak yang digunakan oleh serdadu Rumawi yang
bernama Longinus untuk menusuk lambung-Nya Tuhan Yesus ketika Ia berada di
kayu salib.http://www.onkarkular.com/files/spear-of-destiny.jpg
http://media.comicvine.com/uploads/1/15776/436343-spear_of_destiny_super.jpg
http://www.kongehuset.no/aim/kongehuset/20/84/storage/file.image.jpg/Scale?geometry=373x426%3E&Set:quality=100
Karl IV

Kesaktian azimat ujung tombak ini, bagi pemiliknya telah terbuktikan,
sehingga "tombak suci" ini sejak ribuan tahun telah menjadi rebutan dari
para penguasa dunia. Mulai dari kaiser Rumawi Konstantin, Alexander Agung,
Napoleon, Hitler s/d General Patton dari USA. Bahkan raja Heinrich I di th
921 telah bersedia menukar sebagian besar dari tanah kerajaannya hanya untuk
mendapatkan ujung tombak suci ini.

Menurut tradisi Jerman, Charlemagne telah bisa memenangkan peperangan sampai
47 kali karena ia memegang tombak suci tersebut pada saat ia berperang,
walaupun demikian ia mati dibunuh, karena ia telah meletakan tombak suci
tersebut walaupun itu hanya untuk beberapa menit saja. Hal yang serupa
terjadi dengan kaiser Fridrich Barbarosa.http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/thumb/0/05/Constantine_Musei_Capitolini.jpg/376px-Constantine_Musei_Capitolini.jpg
konstantin

http://faculty-staff.ou.edu/L/A-Robert.R.Lauer-1/alexanderthegreat.jpe
alexander agung

http://www.canadiangeographic.ca/Atlas/Images/Glossary/Napoleon_Bonaparte.jpeg
napoleon

http://un2kmu.files.wordpress.com/2009/10/adolf_hitler.jpg
hitler

http://i11.photobucket.com/albums/a163/nationalgeographictre/sp/p1.jpg
general patton

http://www.istockphoto.com/file_thumbview_approve/4711900/2/istockphoto_4711900-heinrich-i.jpg
heinrich 1

http://is.muni.cz/do/1499/el/estud/praf/ps08/d_recht/no_av/img/02/05big.jpg
Fridrich Barbarosa

Hitler merampok tombak suci dari Hapsburg dan ia menyimpannya di dalam
gereja St Catarina, tetapi pada tgl 30. April 1945 jam 14.10 ujung tombak
suci tersebut diambil oleh Lt. Walter William Horn (Ser. No. 01326328) dari
tentara AS, dan aneh tapi nyata tepatnya 80 menit kemudian setelah tombak
suci itu diambil alih, pada hari yang sama di Berlin jam 15.30 Hitler bunuh
diri di tempat persembunyiannya. Apakah ini ada kaitannya dengan tombak suci
tersebut yang sudah tidak dimiliknya lagi?

General George S. Patton dari AS gusar sekali ketika ia mengetahui, bahwa
General Eisenhower ingin mengembalikan tombak suci tersebut kepada
pemiliknya di Wiena. Oleh sebab itulah banyak orang menduga ia membuat
duplikat dari tombak suci tersebut, sedangkan originalnya disimpan oleh dia
pribadi. Hal inilah yang menyebabkan General Patton menjadi seorang jenderal
yang terhebat di dunia, sehingga di th 1970 perusahaan film Twentieth
Century Fox's telah membuat film khusus mengenai dia yang telah menghasilkan
delapan hadiah Oscar.

Entah aslinya entah duplikatnya dari tombak suci itu sekarang berada di
museum di Austriahttp://www.slovenia.info/pictures%5CTB_attractions%5C1%5C2009%5CCerkev_sv._Katarine,_Kuretno_197526.jpg
gereja St Catarina

http://farm1.static.flickr.com/23/30812013_cd492aca58.jpg
spear of destiny

Tulang memuat kekuatan, sedangkan mematahkan atau meremukan tulang bagi
orang Yahudi berarti mengalahkan sama sekali. Tuhan Yesus telah wafat
sebelum tulang-Nya dipatahkan, maka dari itu untuk membuktikan bahwa Ia
telah benar-benar wafat, lambungNya ditusuk oleh tombak. Dari sinilah mulai
timbul kepercayaan bahwa orang yang memiliki tombak suci tidak akan bisa
terkalahkan, karena ujung tombak tersebut telah disucikan oleh darah-Nya
Yesus.

Gaius Cassius Longinus adalah tentara Rumawi yang barusan saja mengawali
tugasnya sebagai bintara Rumawi, pada saat ia ditugaskan untuk menjaga Tuhan
Yesus dibukit Golgatha, maka dari itu ia belum pernah menggunakan senjatanya
untuk perang maupun membunuh. Pertama kali ia menusuk manusia, ialah menusuk
lambungNya Tuhan Yesus dikayu salib.

Setelah Yusuf dari Arimathea membawa jenazahNya Tuhan Yesus untuk di
makamkan, Pilatus memerintahkan Longinus untuk menjaga kuburanNya juga.
Tetapi pada hari ketiga setelah Tuhan Yesus bangkit, Longinus segera pergi
ke kota untuk menyebar luaskan berita, tentang kebangkitan dari Tuhan Yesus,
hal ini tentu saja ditentang oleh orang-orang Farisi yang tidak menginginkan
terbuktinya bahwa Tuhan Yesus itu benar-benar Mesias atau Putera Allah. Maka
dari itu Longinus segera ditangkap dan dibunuh dengan dipancung kepalanya
oleh rekan-rekannya sendiri atas perintah dari orang Farisi.

Longinus, walaupun ia telah menusuk lambungNya Tuhan Yesus dengan tombak,
tetapi akhirnya ia percaya bahwa Tuan Yesus telah benar-benar bangkit dari
kematian, maka dari itu ia adalah martier pertama dari para pengikut
Kristus. Oleh sebab itulah Bernini telah membuat patung dari Longinus di St
Peter - Vatikanhttp://www.breviary.net/images/longinus.jpg
longinus

Yusuf dari Arimathea berangkat ke England dengan membawa antara lain kain
kafan bekas membungkus jenazah dari Tuhan Yesus (kain kafan dari Turin),
cawan suci (The Holy Grail) dan tombak suci Longinus. Kain kafan maupun
tombak Longinus semuanya sudah diketemukan, yang masih belum diketemukan
kembali s/d saat ini hanya cawan suci (The Holy Grail). Mengingat kedua
benda lainnya diketemukannya juga di Perancis maka mereka yakin bahwa cawan
suci tersebut juga masih berada di Perancis.http://paranormalknowledge.com/articles/wp-content/uploads/2008/10/holylance.jpg
http://www.topnews.in/files/holygrail.jpg

Ujung tombak tersebut sebenarnya bukan untuk membunuh Yesus, sebab pada saat
ujung tombak ditusukan ke lambung-Nya Tuhan Yesus telah wafat, melainkan
hanya untuk membuktikan bahwa Tuhan itu telah benar-benar wafat. Yohanes
19:33-34 Ketika mereka sampai kepada Yesus, mereka melihat Ia sudah
meninggal. Jadi mereka tidak mematahkan kaki-Nya. Tetapi lambung Yesus
ditusuk dengan tombak oleh seorang dari prajurit-prajurit itu; dan segera
keluarlah darah dan air.

Hanya sayangnya sampai detik ini tidak bisa dipastikan apakah ujung tombak
yang berada di Wina itu adalah ujung tombak yang asli ataukah yang palsu,
sebab di Polandia juga ada ujung tombak yang dinyatakan sebagai tombak dari
Longinus?

by gan

Senin, 04 Januari 2010

MUJIZAT NATAL

Diposting oleh gan

http://i.dailymail.co.uk/i/pix/2009/12/30/article-1239334-07B94BBD000005DC-780_468x571.jpg



Inikah keajaiban? Seorang ibu sempat empat menit berhenti bernapas ketika akan melahirkan. Dokter, yang berupaya mengoperasi caesar untuk menyelamatkan sang bayi, mendapati kenyataan bahwa sang jabang bayi juga terkulai lemas, tak bernapas.

Akan tetapi, beberapa saat kemudian ternyata sang bayi kembali bernapas. Tak lama kemudian, sang ibu entah bagaimana akhirnya kembali bernapas. Keduanya kembali hidup. "Keajaiban" itu terjadi persis di malam Natal, Kamis (24/12/2009) di RS Memorial di Colorado Springs, Colorado, AS.

Orang yang paling berbahagia karena mendapati dua orang terkasihnya itu kembali hidup adalah Mike Hermanstorfer (37). Pada malam Natal lalu, Hermanstorfer sedang menunggui istrinya, Tracy (33), yang akan melahirkan di RS Colorado. Ia sedang sedang menggenggam tangan istrinya ketika istrinya berhenti bernapas.

Kemudian tim medis mengoperasi caesar demi menyelamatkan sang bayi, tetapi sang bayi terkulai, seakan tak bernyawa di pelukan ayahnya. Namun, beberapa menit kemudian, Hermanstorfer melihat tanda-tanda kehidupan pada putranya yang sedang ia gendong itu, sementara dokter juga sibuk memerhatikannya, dan tak lama sesudah itu ia diberitahu bahwa Tracy, entah bagaimana, juga sudah bernapas lagi.


http://i.dailymail.co.uk/i/pix/2009/12/30/article-1239334-07BA1A26000005DC-838_468x286.jpg


"Kakiku lemas," kata Hermanstorfer, Selasa (29/12/2009). "Segala milikku di dunia direnggut, dan dalam setengah jam semuanya dikembalikan lagi padaku tentang kematian kedua orang yang dicintai itu."

"Ia (Tracy) mengalami gagal jantung," kata Dr Stephanie Martin, dokter spesialis medis ibu dan fetus dari rumah sakit tersebut. "Ia tak menunjukkan tanda kehidupan. Tak ada detak jantung, tak ada tekanan darah, dia tak bernapas," katanya. "Dan bayi itu terkulai begitu saja, dan detak jantungnya sangat lemah."

Kuasa tangan Tuhan

Setelah menjalani perawatan dan pemulihan, saat ini baik Tracy maupun sang jabang bayi yang diberi nama Coltyn itu tampaknya sehat dan tak mengalami masalah apa pun.

Mengenai bagaimana dan kenapa Tracy sampai mengalami serangan jantung dan kemudian bisa pulih, Martin tak dapat menjelaskan. "Kami telah melakukan evaluasi menyeluruh dan tak menemukan penjelasan mengapa ini terjadi," katanya.


http://i.dailymail.co.uk/i/pix/2009/12/30/article-1239334-07B9F581000005DC-153_468x375.jpg


Hermanstorfer sendiri menyebut ini adalah kuasa tangan Tuhan. "Kami berdua percaya Tuhan, tapi kejadian ini, cobalah kau menjelaskannya, kalaupun kau bukan orang percaya. Tak ada penjelasan lainnya," tuturnya.

Sedangkan Dr Martin memilih berkomentar netral ketika ditanya soal kuasa tangan Tuhan itu. "Bantuan apa pun aku terima." Ia menambahkan bahwa Tracy sempat empat menit kehilangan detak nadi.

Seperti tidur

Tracy sendiri mengaku, ketika dipersiapkan untuk melahirkan di Kamis pagi, ia ingat ada suaminya, lalu ia mengantuk dan tertidur. RS sempat sibuk ketika ia berhenti bernapas. Para dokter dan perawat mencoba membangunkannya dengan kompresi dada dan tube pernapasan, tetapi tak ada yang berhasil.

Lalu dokter memberitahu Hermanstorfer bahwa mereka akan mengeluarkan sang bayi karena gagal memulihkan istrinya. Setelah operasi caesar, tim medis terbagi dua, antara yang mengurus sang ibu dan putranya.

Hermanstorfer mengatakan bahwa ketika putranya diberikan untuk ia peluk, "Ia sama sekali tak bernyawa." Tapi kemudian bayi itu mulai bernapas. "Hidupnya dimulai di tanganku. Perasaan itu tak tertandingi. Kehidupan terjadi di telapak tanganku."


http://i.dailymail.co.uk/i/pix/2009/12/30/article-1239334-07B9F61C000005DC-242_468x305.jpg



Teman-teman Tracy menanyakannya apakah ia melihat cahaya atau mengalami keanehan lain selama tak sadarkan diri dan hampir mati, tetapi ia mengaku tak mengalami apa-apa. "Rasanya seperti tidur saja," kata Tracy. "Bahkan ketika diberitahu dokter saya berpikir 'Astaga! Separah itu! 'Wow'."

Keluarga Hermanstorfer, Senin (28/12/2009), telah pulang ke rumah mereka di luar Colorado Springs, selatan Denver. Keduanya mengaku khawatir penyakit itu bisa kambuh, tetapi Dr Martin juga tak bisa memberi banyak nasihat karena akar masalahnya pun belum jelas.

Pasangan itu terpaksa merayakan Natal agak terlambat karena kejadian ini. Namun, Tracy berniat untuk menceritakan kisah ini pada putranya bila sudah cukup besar untuk mengerti bahwa ia "bayi mujizat". Selain Coltein, keluarga ini sebelumnya sudah punya dua anak, yaitu Austin (11) dan Kanyen (3), yang merupakan buah pernikahan Tracy sebelumnya.

Read more: http://unic77.blogspot.com/2010/01/mujizat-natal-ibu-dan-bayinya-hidup.html#ixzz0bihcHon9

BY GAN

Senin, 28 Desember 2009

ACEH DAN GEREJA bag.5

Diposting oleh gan

Gereja Dibakar, Umat di Aceh Tetap Teguh


Oleh : Deco


Glorianet - Tahun lalu, sekelompok orang menyerang sebuah gereja di Aceh. Kelompok itu membakar habis gereja yang sudah berdiri selama 28 tahun itu dan mencoba membunuh pendeta dan istrinya, namun mereka berhasil menyelamatkan diri dan menceritakan kisahnya.

"Orang-orang memegang pisau siap untuk membunuh kami," kata Pendeta L. Saragih, kepada CBN. Saragih adalah pendeta Gereja Misi Injili Indonesia (GMII) sejak 2003.

Ia mengisahkan, sekitar tengah malam dua truk dan 50 motor yang membawa sekitar 100 orang datang mengelilingi gereja. Ia dan istrinya tinggal dekat gereja, namun berhasil menyelamatkan diri ke hutan terdekat.

"Saat saya mendengar orang Muslim berkata 'Bunuh mereka, bunuh mereka,' saya pikir itu cuma mimpi," kata N, istri Saragih. "Saya lari ke belakang rumah dan jatuh ke tanah. Saya menangis dan berdoa, "Dimana engkau Tuhan, dimana engkau Tuhan?"

Tapi, lanjut N, "Kami hanya bisa tercengang saat kami lewat di depan mereka, mereka hanya melihat saja. Saya percaya malaikat Tuhan datang untuk melindungi kami."

Saragih mengatakan kelompok Muslim menjadi marah saat mereka menerima undangan untuk menghadiri acara KKR di gereja. Meskipun mengaku tidak mengirimkan undangan, polisi meminta ia membatalkan acara itu.

Namun, meski dilarang polisi, 60 orang Kristen tetap bertemu untuk berdoa.

"Polisi berkata orang-orang akan marah kalau kami melanjutkan persekutuan, tapi saya tidak melihat sesuatu yang salah kalau kami memuji Tuhan," katanya. "Kami berdoa dan membaca Mazmur 23."

Ia dan istrinya lari ke hutan ketika gereja dibakar sampai rata ke tanah. N, yang sedang hamil tiga bulan, jatuh beberapa kali saat melarikan diri. Dia kemudian dirawat untuk menghindari keguguran.

Karena banyaknya ancaman mati, Saragih dan istrinya akhirnya pindah ke kota yang lebih besar. Bayi perempuan mereka lahir dengan selamat.

"Saya mengatakan pada diri saya, saya akan berhenti menyatakan injil," kata Saragih. "Saya harus mengakui kalau saya bertanya kepada Tuhan mengapa ini semua terjadi. Tapi Dia membolehkan saya pengalaman yang menakjubkan ini bersama Dia. Kami berpikir tidak akan selamat, tapi dengan mujizat Tuhan menyelamatkan kami dan bayi kami."

Karena imannya semakin diperkuat, ia berencana untuk masuk sekolah Alkitab. Saat ini Saragih sedang mempertajam kemampuan penginjilannya.

Gereja di Aceh itu rusak, namun jemaatnya tetap mengadakan pertemuan doa di rumah-rumah mereka samentara menunggu pembangunan gereja yang baru.

"Saat gereja kami dibakar, awalnya kami takut. Tapi kami sadar kami tidak boleh takut karena kami adalah pengikut Yesus Kristus," kata A, seorang penatua gereja.

"Kami percaya jika kami mati, karena Yesus, kami akan hidup lagi," lanjut A. "Mereka (kelompok Muslim) tidak tahu apa yang mereka lakukan.

"Kami percaya Allah mempunyai rencana yang baik bagi kami disini, di Aceh." (GCM/Kristianipos-CBN)

BY GAN

ACEH DAN GEREJA bag.4

Diposting oleh gan

Wakil Menteri Belanda Berdoa di Gereja Banda Aceh

BANDA ACEH, MINGGU — Wakil Menteri Transportasi dan Pengelolaan Air Belanda, Tineke Huizinga, melakukan kebaktian di Gereja Protestan Indonesia bagian Barat (GPIB) di Banda Aceh, Minggu (18/1). Dari Banda Aceh dilaporkan, Wakil Menteri Huizinga beserta rombongan tiba di gereja di kawasan Peunayong itu dan langsung melakukan kebaktian Minggu.

Kedatangan Huizinga yang tidak direncanakan tersebut untuk beribadah, dan mendapat sambutan hangat dari jemaat gereja setempat. Seusai melakukan kebaktian, wakil menteri yang mengenakan kemeja biru muda dan celana putih tersebut, sempat berfoto bersama rombongannya di depan gereja.

Menurut juru bicara Kedutaan Besar Belanda Gonneke de Ridder, yang dihubungi dari Banda Aceh, tidak ada program resmi Wakil Menteri Belanda ini pada hari pertama kunjungannya. "Besok (Senin, 19/1) dia akan mengadakan pertemuan dengan Gubernur Aceh dan dengan kalangan pers serta melakukan kunjungan ke proyek rekonstruksi pascatsunami," katanya.

Wakil Menteri Huizinga dijadwalkan akan meninjau kemajuan proyek rekonstruksi pascatsunami di Banda Aceh dalam rangkaian program kunjungan ke Indonesia yang dijadwalkan berlangsung 18-23 Januari 2009. Dalam kunjungannya di Banda Aceh dan Jakarta, ia akan meninjau berbagai proyek di antaranya pertahanan pesisir (coastal defence), penanganan masalah banjir di daerah perkotaan, air minum, sanitasi, dan perubahan cuaca.

Di Banda Aceh, wakil menteri ini akan mendapat penjelasan mengenai proyek-proyek rekonstruksi, seperti proyek pertahanan pesisir, saluran pembuangan air kota, sistem peringatan dini, penyediaan air minum, dan sanitasi.

Pada kesempatan itu, ia juga akan menghadiri acara penandatanganan perjanjian kerja sama jangka panjang antara perusahaan air minum Belanda dan Aceh. Belanda merupakan salah satu negara yang ikut membantu Aceh pascatsunami.

Kementerian Lalu Lintas dan Perairan Belanda turut terlibat dalam renovasi pelabuhan Banda Aceh. Pascatsunami kerja sama antara Indonesia dan Belanda semakin erat, dalam kunjungan itu Wakil Menteri Huizinga ingin memperkuat kerja sama tersebut.

BY GAN

ACEH DAN GEREJA bag.3

Diposting oleh gan

Gereja Katolik Hati Kudus Banda Aceh Berawal dari Gereja Tentara Kolonioal

87 KHAS.jpg

KITA tentu belum melupakan kejadian menyedihkan empat tahun lalu (2004). Satu hari setelah Natal, di ujung barat Indonesia terjadi bencana tsunami yang tidak hanya meluluhlantakkan kawasan yang sangat luas, namun juga menewaskan ratusan ribu orang.

Gelombang tsunami menerjang daratan hingga meluluhlantakkan hampir semua bangunan di radius 2 kilo meter dekat pantai. Ya, itulah “Minggu hitam”, tepatnya 26 Desember 2004 silam bencana tsunami melanda Aceh dan sekitarnya. Gelombang akibat muntahan retakan perut bumi itu telah menenggelamkan ratusan ribu orang. Anak kecil, orang tua, kaya dan miskin, perempuan atau laki-laki – tak pandang bulu, semua disapu oleh gelombang ganas tsunami.

Namun di balik itu ada satu hal yang menarik dari sekian banyak cerita “ajaib”, yakni ada satu bangunan tua tempat umat Katolik beribadah yang selamat dari terjangan derasnya gelombang tsunami itu. Padahal rumah ibadah itu letaknya hanya sekitar 10 meter dari Sungai Krueng Aceh , sungai yang membelah Kota Banda Aceh dan membawa air ke darat pada saat gelombang tsunami menerjang Nanggroe Aceh Darussalam (NAD). Bangunan itu adalah, Gereja Katolik Hati Kudus di Banda Aceh.

Gereja yang dibangun sekitar tahun 1926 ini mungkin boleh dibilang bangunan tua, tapi daya tahannya lebih mantap dari bangunan yang didirikan setelahnya. Sedikit mengingat kejadian 4 tahun yang lalu itu – padahal berita di berbagai media menyatakan, beberapa waktu sebelumnya gempa sudah lebih dulu menghancurkan banyak rumah dan bangunan perkantoran, namun Gereja Katolik Hati Kudus tetap teguh berdiri, bahkan sampai saat ini.

Keberadaan gereja dan umat Katolik di Serambi Mekkah ini memang tidak bisa terlepas dari sejarah kelam pendudukan Belanda. Gereja yang dirintis sejak tahun 1885 dan diresmikan pemakaiannya sejak 26 September 1926 ini sebelumnya adalah kapel kecil “Hati Kudus” yang diperuntukkan bagi kebutuhan kerohanian tentara kolonial Belanda. Namun seiring berjalannya waktu, gereja yang dipimpin pastor pertamanya – Pastor Henricus Verbraak, SJ, yang juga seorang tentara Belanda – ini semakin bertambah, bahkan semakin terbuka dengan dibolehkannya masyarakat sipil yang nota bene adalah warga pribumi, pegawai pemerintah serta pedagang warga Tionghoa beribadah di sana. Pada tahun 1970-an, jumlah jemaat gereja ini mencapai 800 orang, melampaui kapasitas gereja yang hanya mampu menampung 400 orang.

Gereja Katolik Hati Kudus Banda Aceh dan bencana tsunami ini memang tak bisa dilepaskan dari keberadaan Pastor Ferdinando Severi, Pastor yang kala itu memimpin jemaat Gereja Hati Kudus Banda Aceh. Di gereja kecil dengan dinding berwarna krem dengan ornamen kaca warna-warni dan keramik empat warna inilah Pastor Ferdinando tinggal. Sudah lebih dari 13 tahun pria bertubuh besar kelahiran Italia 19 Desember 1934 tinggal dan melayani di sana.

Bencana tsunami pada 26 Desember 2004 yang silam memang tak merenggut jiwanya. Namun rasa sedih yang ditandai dengan mata berkaca-kaca tak bisa ditutupinya tatkala teringat peristiwa itu. Mengingat bencana yang telah menewaskan 37 umat Gereja Hati Kudus Banda Aceh dan 15 umat Katolik di Meulaboh. Secara teologis umat Katolik di Banda Aceh adalah kepunyaan Allah. Dan adalah hak Allah untuk memanggil mereka kembali ke dekapan-Nya, namun tak bisa dimungkiri, secara manusia umat Katolik di sana tetap saja adalah anak rohani Pastor Ferdinando yang telah dibimbing, digembalakan, dan dipimpin olehnya sekian tahun lamanya. ?

BY GAN