gan

Rabu, 17 Februari 2010

MUKJIZAT YG HEBAT

Diposting oleh gan

ini ttg korban perang agm gt pd tgl 15 Desember 1999(ga ada maksud utk menyinggung yah)
dgn leher yg nyaris putus dan udah di vonis mninggal,,tetapi tiba^ ada tanda^ khidupan dan dokter menjahitnya kembali...dan koma slama 3 hari..stelah itu sembuh total..mukjizat gan!

Kampus dan Asrama Mahasiswa Doulos Diserang


Pada malam hari tanggal 15 Desember 1999, kegiatan berlangsung biasa di
dalam asrama kampus STT Doulos. Saya sendiri sedang
berbaring di kamar. Kurang lebih jam 21.00 malam itu, saya dibangunkan oleh
seorang teman sambil berteriak: "Domi, bangun, kita diserang...!" Saya
langsung bangun dalam keadaan panic, saya langsung berlari ke halaman kampus
dan melihat sebagian kampus kami yang telah terbakar.
Di belakang kampus kami dikelilingi pagar kawat duri setinggi
2 meter, saya tidak bisa melompat keluar dengan cara mengangkat kawat itu.
Dengan tangan sedikit terluka akhirnya saya pun dapat keluar.




Saya lari menuju kos kakak tingkat semester 10, yang letaknya tidak jauh
dari kampus.


Saya mengetuk pintu lagi, tetapi tidak ada orang yang menjawab,
" Terdengar suara massa
yang semakin mendekat kepada saya. Mereka berkata: "Itu mahasiswa Doulos,
tangkap dia!" Ada juga yang berteriak: "Bantai dia, tembak!"


Kemudian tangan saya diikat ke belakang dan mata saya ditutup dengan kain
putih. Saya tetap berdoa dalam keadaan takut dan gemetar: "Tuhan ampuni dosa
saya, pada saat ini Engkau pasti di samping saya." Tiba-tiba ada suara
terdengar oleh saya entah dari mana, yang berkata: "Jangan takut, Aku
menyertai engkau, Akulah Tuhan Allahmu." Setelah mendengar suara itu, rasa
ketakutan dan kegentaran hilang, karena saya sudah pasrahkan kepada Tuhan.

Mereka membawa saya ke tempat yang gelap, saya dipukuli dan ditendang. Saya
dihadapkan dengan massa yang jumlah orangnya lebih banyak, saat itu mereka
ragu, apakah saya mahasiswa Doulos atau warga sekitarnya. Sebagian massa ada
yang terus mendesak untuk memotong dan membunuh saya.



Saya berdoa lagi: "Tuhan, fisik saya kecil, kalau saya mati, saya yakin
masuk sorga. Saat ini saya serahkan nyawa saya ke dalam tangan kasih-Mu,
ampunilah mereka." Saat itu kepala saya dipukul dari belakang dan terjatuh
di atas batu, saya tidak sadar akan apa yang terjadi lagi.

Roh Saya Keluar Dari Tubuh


Kemudian roh saya terangkat keluar dari tubuh saya, roh saya berbentuk
seperti orang yang sedang start lari atau sedang jongkok, lalu lurus seperti
orang yang berenang kemudian berdiri. Roh saya melihat badan saya dan
berkata: "Kok badan saya tinggal" (sebanyak dua kali). Roh saya berdiri
tidak menyentuh tanah dan tidak tahu mau berjalan kemana, karena di
sekeliling saya gelap gulita, kurang lebih lima detik, roh saya berkata:
"Mau ke mana?"


Berada di Dalam Firdaus


Saat itu saya sudah berada di dalam sebuah halaman yang luas. Halaman itu
sangat luas, indah dan tidak ada apa-apa. Roh saya berkata: "Kalau ada
halaman pasti ada rumahnya." Tiba-tiba saat itu ada rumah, saya dibawa masuk
ke dalam rumah tersebut dan bertemu dengan banyak orang di kamar pertama.
Roh saya berkata: "Ini orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus, mereka
ditempatkan di sini." Mereka sedang bernyanyi, bertepuk tangan, ada yang
berdiri, ada yang duduk dan ada yang meniup sangkakala.


Saya dibawa oleh malaikat-malaikat ke kamar selanjutnya atau kedua, sama
dengan kamar yang pertama, hanya disini roh saya melihat orang-orang dengan
wajah yang sama dan postur tubuh yang sama. Kemudian saya dibawa lagi ke
kamar yang ketiga, yang sama dengan kamar yang pertama. Dan roh saya
berkata: "Ini orang-orang yang percaya kepada Yesus Kristus, ditempatkan di
sini." Lalu roh saya dibawa ke kamar yang keempat yaitu kamar yang terakhir,
pada saat ini saya hanya sendiri, tidak disertai oleh malaikat-malaikat
tadi. Kamar itu kosong, lalu roh saya berkata: "Ini penghakiman terakhir,
saya masuk sorga atau neraka."


Kemudian roh saya berjalan tiga sampai empat langkah, di depan saya ada
sinar atau cahaya yang sangat terang seperti matahari, maka roh saya tidak
dapat menatap. Saya menutup mata dan terdengar suara: "Berlutut!" Seketika
itu roh saya berlutut, terlihat sebuah kitab terbuka dan dari dalamnya
keluar tulisan yang masuk ke mata saya yang masih tertutup, tulisan timbul
dan hilang terus menerus, roh saya berkata: "Tuhan...! ini perbuatan saya
minggu lalu, bulan lau, tahun lalu. Saya melakukan yang jahat dan saya tidak
pernah mengaku dosa pribadi, sehingga Engkau mencatatnya di sini."

ada suara berkata: "Pulang! Belum saatnya untuk melayani Aku."



Saya melihat-lihat dari mana arah suara itu datang, saya melihat ada seorang
di samping kanan. Orang tersebut badan-Nya seperti manusia, rambut hingga ke
lehernya bersinar terang. Jubah-Nya putih hingga menutupi kedua tangan-Nya
dan bawah jubah-Nya menutupi kaki-Nya. Ia menunggangi seekor kuda putih
dengan tali les yang putih. Lalu roh saya berkata: "Ini Tuhan Yesus, Dia
seperti saya, Dia Eloim yang hidup."



Kemudian Tuhan Yesus tidak nampak lagi dan seketika itu roh saya dibawa
pulang ke dalam tubuh saya. Saat itu juga ada nafas, ada pikiran dan saya
berpikir, tadi saya bersama dengan Tuhan Yesus. Setelah itu saya mencoba
beberapa kali untuk bangun dan mengangkat kepala, tetapi tidak bisa, terasa
sakit sekali, saya baru sadar bahwa leher saya telah dipotong dan hampir
putus, kemudian saya dibuang ke semak-semak dengan ditutupi daun pisang.
Saya merasa haus, lalu menggerakkan tangan mengambil darah tiga tetes dan
menjilatnya, lalu badan saya mulai bergerak.


Tuhan menjawab doa saya, malam itu ada orang yang mendekati saya dengan
memakai lampu senter, lalu bertanya: "Kamu dari mana?" Saya tidak bisa
menjawab, karena saya tidak dapat berbicara lewat mulut, tidak ada suara
yang keluar, hanya hembusan nafas yang melalui luka-luka menganga pada
leher. Kemudian orang tersebut memanggil polisi.



Puji Tuhan! Dikira sudah meninggal tetapi masih hidup. Mereka mengira saya
sudah meninggal, mereka mengangkat dan membawa saya ke jalan raya. Kemudian
polisi mencari identitas atau KTP saya, ternyata tidak ditemukan. Tanpa
identitas, mereka bermaksud membawa saya ke sebuah rumah sakit lain, tetapi
saya ingat kembali akan suara Tuhan dan takhta-Nya di sorga, ternyata ada
kekuatan baru dari Tuhan Yesus yang memampukan saya dapat berbicara.
Tiba-tiba saya berkata: "Nama saya Dominggus, umur saya 20 tahun, semester
III, tinggal di asrama Doulos, saya berasal dari Timor."



Orang-orang yang sedang melihat dan mendengar saya, berkata: "Wah, dia
dipotong dari jam berapa? Sekarang sudah jam 02.30 pagi, tapi dia masih
hidup."


Kemudian mereka memasukkan saya ke dalam mobil dan meletakkan saya di bawah.
Saya tetap mengingat peristiwa ketika Tuhan Yesus dianiaya. Sementara mobil
meluncur dengan kecepatan tinggi, saat melewati jalan berlubang atau tidak
rata mobilpun berguncang dan saya merasa sangat sakit sekali pada luka di
leher.


Saya membuka mata, ternyata memang tidak ada seorangpun yang menjagai saya,
hanya seorang supir. Tetapi saya melihat beberapa malaikat berjubah putih
menjaga dan mengelilingi saya. Saya katakan: "Tuhan ini malaikat-malaikat
pelindung saya, mereka setia menjagai." Saya harus berdoa agar tetap kuat.


Pada malam hari, roh saya kembali keluar untuk kedua kali dari tubuh saya,
roh saya melihat suasana kamar dimana saya dirawat dan kemudian roh saya
berjalan sejauh kurang lebih dua atau tiga kilometer dalam suasana terang di
sekeliling saya. Tiba-tiba ada suara terdengar oleh saya:
"Pulang..pulang...!"


Seketika itu juga, roh saya kembali ke dalam tubuh saya, suhu tubuh menjadi
normal dan tidak ada lagi infeksi. Kemudian terdengar bunyi seperti orang
menekukkan jari-jari pada leher saya, lalu otot, tulang, saluran nafas dan
saraf-saraf tersambung dalam sekejab mata, saya merasa tidak sakit dan dapat
menggerakkan leher. Sesudah itu saya diberi minum dan makan bubur. Saya
sudah hidup kembali, dengan kesehatan yang sangat baik. Puji Tuhan!



Keluar dari Rumah Sakit dalam Keadaan Sembuh Total



Saya berada di rumah sakit sejak tanggal 16 Desember 1999 dini hari dan
keluar dari rumah sakit pada tanggal 29 Desember 1999, dengan berat badan
normal dibanding dua minggu yang lalu karena banyak darah dan cairan yang
telah keluar. Saya telah sembuh sempurna, tanpa cacat, tanpa perawatan
jalan, saya hidup kembali dengan normal.






Kamis, 04 Februari 2010

RICHARD AND SALADIN

Diposting oleh gan

Ada dua tokoh Perang Salib III yang sangat terkenal dan namanya harum sepanjang masa, mereka berdua adalah



Salahuddin al Ayubi dan Richard the Lionheart

Kedua Pemimpin ini memiliki kelebihannya dan keunikannya masing-masing, mereka berdua juga memiliki Kharisma yang sangat kuat sehingga memiliki rakyat dan orang - orang yang sangat setia mengagungkan mereka.
Berikut ini adalah penggalan2 cerita yang pasti membuat agan2 kagum pada mereka berdua..

Salahuddin (Saladin)
Ada dua kesan yang menyebabkan Salahuddin dipandang sebagai Ksatria sejati, baik oleh kawan maupun lawan. Pertama adalah soal kepiawaiannya dalam taktik pertempuran. Kedua tentang kesalehan dan kemurahan hatinya.

Bulan Juli 1192, sepasukan Muslim menggerebek 12 tenda prajurit Kristen, termasuk tenda kerajaan Raja Richard I, di luar benteng Jaffa. Richard yang terusik segera bangun dan bersiap bertempur. Pasukannya kalah Jumlah, 1:4. Tak peduli, Richard berjalan kaki mengikuti pasukannya menyongsong musuh.
Salahuddin yang melihatnya, bergumam kepada al-Malik al-Adil saudaranya ,"Bagaimana mungkin seorang Raja berjalan Kaki bersama prajuritnya? Pergilah, Ambil dua Kuda Arab ini dan berikan padanya. Katakan padanya, aku yang mengirimkan untuknya. Seorang laki-laki sehebat dia tidak seharusnya berada di tempat seperti ini dengan berjalan kaki."
Fragmen diatas dicatat sejarawan Kristen dan Muslim sebagai salah satu pencapaian tertinggi Salahuddin sebagai seorang Ksatria.

4 Maret 1193 di Damaskus, Salahuddin meninggal dunia di Damaskus. Para pengurus jenazahnya sempat terperangah karena ternyata Salahuddin tak memiliki harta. Ia hanya mempunyai selembar kain kafan lusuh yang selalu dibawanya setiap perjalanan dan uang senilai 66 Dirham Nasirian (mata uang suriah waktu itu) di dalam kotak besinya. Untuk mengurus penguburan Panglima alim tersebut, mereka harus berhutang terlebih dahulu.



Richard the Lionheart (Richard I)

" Rajamu (Richard) adalah seorang laki-laki dengan keberanian dan kehormatan yang paling hebat. Tetapi dia sering bertindak gegabah dengan menempatkan dirinya dalam bahaya. Dia terlalu nekat dalam menghadapi Kehidupan"
Ucapan Salahuddin kepada Uskup Hubert Walter dari Salisbury diatas bisa menggambarkan secara tepat perjalanan Hidup Richard dari Aquitane.Selama hidupnya richard selalu ketagihan untuk bertempur dan bertempur. Ia sering maju memimpin sendiri pasukannya dalam pertempuran, tidak peduli pasukan yang di hadapi lebih kuat dari Pasukannya.

Pasca pertempuran Ascalon dimana Richard mengalahkan pasukan Saladin, dalam keadaan keletihan dan belum mendapat re-inforcement, pasukan Richard kembali diserang oleh sisa2 pasukan Saladin yang berhasil Re-group
Di Event inilah Richard mendapat Julukan "Lionheart"-nya.
Disebutkan ketika pasukan Kaveleri Arab sudah membentuk formasi melakukan full charge ke arah pasukan Crusader, pasukan2 Arab melihat seorang Knight dengan full Armor berada sendirian jauh didepan barisan Crusader.Knight itu mengenakan perisai dan Tombaknya kemudian bergerak mendekati formasi kavaleri Arab yang sudah siap tempur.Begitu jarak semakin dekat, pasukan Arab mengenali Knight yang sendirian itu ternyata King Richard sendiri!
Lalu terdengar teriakan kemenang dari pasukan Arab karena mengira Richard maju untuk melakukan menyerah.Akan tetapi Richard malah mengerahkan tombaknya kedepan dan memacu kudanya hingga berhadapan dengan seluruh barisan kaveleri Arab dalam jarak dekat. Dikatakan bahwa Richard menghampiri satu demi satu prajurit Kavaleri Arab dan menantang mereka berduel. Namun orang pertama yang ditantang malah menundukan kepalanya, kemudian Richard menghampiri prajurit berikutnya dan seterusnya hingga teriakan kemenangan pasukan Arab semuanya terdiam.
Ketika Richard tiba berhadapan dengan Saladin, disebutkan bahwa Saladin malah tersenyum dan kemudian memerintahkan seluruh pasukannya mundur.
Atas unjuk nyalinya, Saladin kemudian menjuluki Richard 'The Lionheart" atau " Si Hati singa ".

Suatu Hari di awal tahun 1199, setelah berhasil menaklukan daerah Chalus, ia berjalan diatas benteng tanpa memakai baju besinya. Seorang pemuda Chalus bernama Basil memanfaatkan kesempatan itu dengan memanah Richard. Panah menancap di lengan atas. Karena buruknya perlakuan medis, luka Richard mengalami infeksi dan memburuk dari hari ke hari.
Peter Basil yang akhirnya ditangkap, justru dibebaskan. Richard terpana dengan keberanian anak itu. Apalagi basil mengaku keluarganya mati dibantai pasukan Richard. Atas keberaniannya itu, Basil diberi 100 shiling inggris, dan dibiarkan meneruskan hidup. Richard meninggal 6 April 1199 karena infeksi hebat akibat anak panah yang dilepaskan Basil.