Sebentar lagi akan diputar film dokumenter tentang penemuan peti mati dan tulang belulang, yang katanya sudah berusia 2000thn dan di klaim sebagai milik Yesus (yg ada dlm Alkitab). Bisa dibilang merupakan lanjutan dari cerita “Da Vinci Code”. Ini sangat menggelikan. Dari topik pembahasannya saja sudah ga sesuai sama tradisi orang Yahudi. Anda tau kenapa? Karena dalam tradisi Yahudi, orang yang wafat (meninggal) tidak dimasukkan dalam peti mati.
Berdasarkan dokumenter yang dibuat, penemuan tulang belulang ini berasal dari Talpiyot daerah
Sejarah singkat Makam Yesus yang asli sbb :
Setelah Yesus di Salib dan dimakamkan;
Pada tahun 135M, Hadrian mempersembahkan Kuburan Yesus sebagai bangunan ibadah kepada Yupiter. Konstruksi pertama pada tahun 324M, terletak di Kalvari - Bukit Golgota
Pada tahun 614M, Monumen dan bangunan megah itu dihancurkan oleh orang-orang
Kemudian dihancurkan kembali oleh Khalif Hakem pada tahun 1009. Penghancuran Gereja-gereja inilah salah satu hal yang menyebabkan terjadinya perang salib.
Pada tahun 1408, bangunan makam Yesus direstorasi kembali oleh Konstantin Monochus. Dan pada tahun 1149 yang bernama Crusader, membangun kembali tempat itu sampai sekarang.
Lalu sekarang ada yang mengatakan peti mati dan makam yang ditemukan di klaim sebagai milik Yesus. Atas dasar apa?
Coba kita bandingkan dengan sejarah penemuan yang baru;
Ditemukan 27 tahun yang lalu ketika pekerja konstruksi Israel menggali pondasi untuk membangun sebuah bangunan di kompleks industri di Talpiyot - Yerusalem, mereka menemukan sebuah gua yang diperkirakan sudah berusia 2000 tahun dan terdapat 10 peti mati dari batu.
Kemudian para arkeolog, mulai mempelajari batu-batu dan tulang belulang yang ditemukan itu. Benda-benda dipelajari selama 20 thn untuk menterjemahkan tulisan dan usia benda-benda peninggalan. Dan ditemukan-lah tulisan-tulisan diantaranya sebagai berikut (dalam terjemahan bhs
Yesus, Maria dan
Hasil penemuan ini sudah disiarkan melalui tv di the Discovery Channel, Britain’s Channel 4, Canada’s VisionTV dan Israel’s Channel 8
Prof Amos Kloner sendiri (Arkeolog
Professor Juergen Zangenberg yang berasal dari Jerman, menyatakan dokumenter ini tidak realistis. Dan hanya menginginkan kepopuleran dan uang.
Produser James Cameroon dan sutradara Simca Jacobovici mungkin menganggap dokumenter ini sebagai “peluang bisnisâ€. Mereka juga memanfaatkan dan melebih-lebihkan penemuan ini untuk dijadikan cerita yang akan laku dipasaran. Mengingat kesuksesan Dan Brown lewat novel Da Vinci yang menduduki peringkat nomor 1 (satu) di dunia.
0 komentar:
Posting Komentar